Pojok Batam- balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018 dicap sebagai salah satu balapan terbaik di Asia. Selain penyelenggaraan yang berkualitas, ITdBI juga selalu menyajikan rute-rute ‘neraka’ bagi para pembalap.

Director ITdBI, Jamaluddin Mahmood mengatakan, kualitas balap sepeda internasional yang rutin digelar sejak 2012 ini terus meningkat. Hal ini terlihat dari kemudahan panitia ITdBI mengundang tim mancanegara.

“Kalau dulu untuk mengundang tim, Banyuwangi harus subsidi. Tapi kini mereka langsung datang,” ujar Jamal, sapaan akrabnya. Salah satu tim beken yang berpartisipasi adalah Kinan Cycling Team.

Juara Asia Tour itu datang ke Banyuwangi tanpa subsidi. Selain tertantang untuk menaklukkan medan-medan berat di Banyuwangi, Kinan juga datang untuk menambah poin mereka di klasemen UCI.

ITdBI 2018, Banyuwangi, International Tour de Banyuwangi Ijen 2018, Asia
International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018 dicap sebagai salah satu balapan terbaik di Asia. (M. Syafaruddin/JawaPos.com)
“ITdBI termasuk balap 2.2 terbaik Asia. Selain Banyuwangi, ada Tiongkok, Jepang, Hongkong, Langkawi, Kazakhstan. Predikat terbaik itu diberikan karena kualitas lomba. Begitu juga antusiasme penonton yang tinggi, namun traffic tetap terjaga,” jelasnya.

Para commissaire (juri) dari Federasi Balap Sepeda Dunia UCI juga memuji pelaksanaan ITdBI. “ITdBI adalah pelaksanaan terbaik lomba balap sepeda 2.2 yang pernah saya ikuti,” kata
Zhao Jinshan, juri asal Tiongkok.
“Ini merupakan salah satu balap sepeda kategori 2.2 terbaik, tidak hanya di Asia, namun di dunia. Dan saya selalu suka suasana Gunung Ijen,” timpal Tsunenori Kikuchi, juri asal Jepang.

Juara ITdBI 2018, Benjamin Dyball mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Banyuwangi. “Kami menikmati seluruh rute. Banyuwangi indah. Kami juga suka makanannya,” kata pembalap asal Australia ini.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dukungan berbagai pihak terhadap pelaksanaan ITdBI.

“Dari tahun ke tahun kami terus berbenah. Bagi kami, ITdBI bukan hanya ajang olahraga berbalut wisata, tapi juga bagian dari konsolidasi perbaikan infrastruktur dan pengungkit ekonomi daerah,” ujarnya.

Leave a Reply