Pojok batam— Bisnis waralaba dan kafe belakangan ini cukup menggeliat di beberapa tempat di Indonesia. Hal itu, ditopang dengan tumbuhnya kelas menengah seiring meningkatnya gaya hidup masyarakat.

Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, bahwa perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia dan pertumbuhan kelas menengah mendorong kinerja industri pengolahan kopi di dalam negeri hingga mengalami peningkatan yang signifikan.

Baca: Inalum Siap Bayar Pembelian Saham Freeport Senilai 3,85 Miliar Dolar AS di Bulan November

Pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-rata lebih dari 7 persen per tahun.

Ads by AdAsia

You can close Ad in {5} s
Apalagi, Indonesia merupakan negara produsen kopi ke empat terbesar di dunia, kopi Indonesia banyak digemari dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.

“Kini kopi memiliki nilai tambah yang produktif, kopi bukan hanya komoditas namun juga sebuah seni dan gaya hidup,” kata Kasmito Tina, Sekretaris Jendral Asosiasi Kopi Special Indonesia, dalam keterangan pers, Kamis (27/9/2018).

Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Waralaba, Lisensi, dan Kemitraan Levita Supit mengatakan dengan ragam keunggulannya, bisnis waralaba dan kafe saat ini banyak dilirik investor.

“Perkembangan brand waralaba lokal sangat baik, kemajuan teknologi seperti digital marketing membantu para pengusaha waralaba dalam mempromosikan bisnisnya, selain itu dukungan yang diberikan oleh pemerintah turut mendorong perkembangan industri ini,” kata Levita,

Karena itu, untuk mendorong perkembangan bisnis waralaba dan kafe, digelar ajang bertemu para pelaku usaha maupun investor bertajuk Franchise & License Expo Indonesia (FLEI), Cafe & Brasserie Indonesia (CBI), dan Retail Solution Expo Indonesia (RSEI). Acara ini dihelat pada 5-7 Oktober 2018 mendatang di Balai Sidang Jakarta.

Leave a Reply