Pasukan Ukraina siap mengerahkan rudal anti-tank Javelin yang dipasok oleh Amerika Serikat untuk menghadapi Rusia di wilayah Donbass di mana ketegangan semakin meningkat.

Ukraina mengizinkan tentara mereka menggunakan Javelin di mana saja di negaranya, terhadap pihak mana pun, termasuk tank Rusia selama tujuannya untuk mempertahankan diri.

Angkatan Darat Ukraina menyatakan segera mengirim pasukan yang dilengkapi Javelin ke garis depan. Pihak berwenang Ukraina memperkirakan Rusia memiliki setidaknya 481 tank dari berbagai jenis di Donbass, dan senjata berat lainnya.

Tentara Ukraina pertama kali menerima sejumlah rudal, yang juga dikenal sebagai FGM-148, pada 2018.Dalam perjanjian pembelian dengan pemerintah AS disebutkan bahwa Angkatan Darat Ukraina hanya boleh menggunakan rudal-rudal itu untuk melawan pasukan Rusia jika terjadi invasi terbuka.

“AS mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada pembatasan geografis di mana Ukraina dapat mengerahkan rudal anti-tank Javelin selama digunakan membela diri,” tulis reporter CNN Ryan Browne lewat Twitter.

Sebagai contoh, selama bertahun-tahun Pentagon berdalih serangan udara di Somalia terhadap teroris Al Shabaab sebagai pertahanan diri.Definisi militer AS sendiri tentang tindakan pertahanan telah terbukti cukup fleksibel dalam berbagai kesempatan.

Seperti dikutip dari The Drive, Jumat (10/7) Angkatan Darat Ukraina bisa juga melakukan hal yang sama.

Pasukan di Donbass dapat menggunakan Javelin sebagai respons atas serangan kelompok separatis yang didukung Rusia.

Rusia kemudian menganeksasi wilayah Krimea dari Ukraina. Konflik tersebut merenggut lebih dari 14 ribu nyawa selama lima tahun berlangsung.Tensi hubungan antara Ukraina dan Rusia memanas setelah pemberontakan berdarah pada 2014 untuk menggulingkan pemerintahan yang didukung Kremlin.

 

Editor : Parna

Sumber : cnnindonesia