Masalah likuiditas di Bank Bukopin nampaknya belum cukup serius diatasi karena nasabah masih kesulitan melakukan penarikan dana.

Amalia Farida, salah satu nasabah Bank Bukopin mengeluhkan sulitnya untuk melakukan tarik tunai. Lewat postingan Instastory-nya, Amalia mengatakan tidak hanya kesulitan melakukan penarikan dana lewat teller, nasabah juga tidak bisa melakukan transfer.

“Sumpah ini bank lagi chaos banget!!! (Nasabah) pada enggak bisa ambil duit atau transfer, sampai ada yang antre dari jam 3 pagi,” keluh Amalia dalam keterangan fotonya, Senin (29/6).

Dikonfirmasi kumparan, Amalia membenarkan hal tersebut ia alami secara langsung. Kronologinya, pagi tadi ia datang ke Bank Bukopin kantor cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Amalia datang sebelum jam 8 pagi. Ia mengaku, antrean sudah cukup ramai. Amalia datang ke kantor cabang untuk beberapa keperluan yaitu kehilangan buku tabungan dan ATM serta berniat untuk melakukan penarikan dana.

Suasana Kantor Pusat Bank Bukopin

Di kantor cabang biasanya ada dua antrean. Yaitu antrean untuk ke teller serta antrean untuk bertemu dengan customer service. Karena Amalia akan mengurus dokumennya yang hilang, ia pun mengambil antrean untuk bertemu customer service. Menurutnya, antrean ini diproses sedikit lebih cepat ketimbang ke teller.

“Sampai (ke kantor cabang) jam 8 kurang, sudah ramai. Tapi karena saya ke CS dapat antrean nomer 3. Jadi jam 9 (kantor) buka, langsung diurus,” ungkap Amalia kepada kumparan, Senin (29/6). Beruntungnya tidak hanya proses dokumen yang berhasil diurus, Amalia juga bisa melakukan tarik tunai meski hanya dibatasi maksimal Rp 10 juta.

“Dan bisa tarik tunai dibatasin Rp 10 juta,” sambungnya.

Namun menurutnya kondisi tersebut tidak berlaku rata kepada semua nasabah. Amalia mengaku ada kerabatnya yang sudah menunggu dari jam 6 pagi. Mereka mengambil antrean untuk ke teller dan mendapatkan nomor 37.

Sayangnya, kerabat Amalia tersebut hanya diperbolehkan melakukan penarikan dana sebesar Rp 5 juta. Ketidakjelasan ini pun membuat nasabah yang antre jadi naik pitam. Amalia menyebut nasabah kadung emosi karena tidak bisa mengambil dana mereka dari semua channel.

Apalagi untuk ke teller, antrean sangat panjang karena tak sedikit yang sudah datang sejak sebelum subuh bahkan dini hari.

“Jadi serba enggak jelas tiap orang beda-beda maksimal ambilnya (dana). Tadi juga udah pada marah-marah karena mau transfer enggak bisa, ambil ATM enggak bisa, di teller pun enggak bisa,” ujarnya.

Bahkan ada juga nasabah yang mencoba datang ke cabang-cabang lain namun hasilnya nihil.

“Bahkan sudah ada yang antre dari jam 12 malam,” ujarnya.

Menurut Amalia, para pegawai bank hanya menjelaskan bahwa keadaan ini terjadi karena Bukopin tengah melakukan merger sehingga dananya ditekan.

“Alasannya selalu enggak ada dana dari pusat,” ujarnya.

kumparan telah mencoba menghubungi pihak Bank Bukopin mengenai masalah ini, namun belum mendapatkan respons.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan