JAKARTA – Pemerintah Jerman akan menggelontorkan paket stimulus ekonomi senilai 130 miliar euro atau setara Rp2.054 triliun (asumsi kurs Rp15.800 per euro). Paket itu diluncurkan untuk memulihkan ekonomi dari pandemi virus corona.

Bersamaan dengan itu, pajak pertambahan nilai juga diturunkan untuk sementara. Setiap keluarga juga akan menerima 300 euro untuk masing-masing anak dan pembeli mobil listrik akan mendapatkan potongan harga hingga enam ribu euro.

“Besaran paket akan mencapai 130 miliar euro untuk 2020 hingga 2021. 120 miliar euro akan ditanggung pemerintah federal,” ucap Kanselir Jerman Angela Merkel seperti dilansir AFP, Kamis (4/6).

Memulihkan perekonomian jadi fokus Merkel seiring banyaknya jam kerja pegawai yang dikurangi selama pandemi covid-19. Apalagi, angka pengangguran terus naik di mana realisasi Mei menjadi yang tertinggi sejak 2015.

Jerman pun tidak main-main dalam mengatasi masalah ekonomi ini. Paket stimulus sebanyak 130 miliar euro itu adalah bagian dari penyediaan anggaran hingga 1,1 triliun euro yang disepakati pada Maret lalu.

Dana paket stimulus sebanyak itu mencakup jaminan pinjaman, subsidi dan peningkatan jam kerja pegawai untuk menghindari pemutusan hubungan kerja.

Berdasarkan data yang dirilis pada Rabu (3/6), tingkat pengangguran di Jerman naik dari 5,8 persen pada April menjadi 6,3 persen di bulan Mei atau setara dengan 2,8 juta orang.

Ekonomi Jerman goyah dikarenakan penutupan perbatasan, pekerja dilarang pergi keluar rumah, hingga toko maupun restoran tidak beroperasi untuk mencegah penyebaran virus corona. Gangguan di sektor perdagangan dan perjalanan juga membuat Jerman bersiap menuju resesi.

Namun, beberapa waktu terakhir Jerman sudah melakukan pelonggaran pembatasan sosial seiring penurunan kasus covid-19. Toko-toko, restoran, dan bisnis di pariwisata mulai beroperasi lagi pada awal Mei.

Begitu pula dengan pabrik-pabrik yang sudah kembali berproduksi. Pemerintah juga ingin menggairahkan daya beli konsumen dengan pemotongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 19 persen menjadi 16 persen dari 1 Juli hingga 31 Desember mendatang.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia