BATAM – Himpunan Kawasan Industri (HKI) Batam, Kepulauan Riau, mengimbau agar seluruh pabrik di Kota Industri tersebut menerapkan social distancing dalam proses produksi. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran corona virus (Covid-19) yang mampu membuat industri shutdown.

“Industri sendiri itu paling gampang diatur, tinggal dijarangkan saja tempat duduknya. Kami dari HKI juga sudah mulai anjurkan itu, paling shift kerjanya yang diatur lagi misal dipindahkan shift nya ke shift lain,” kata Ketua HKI Batam, Oka Simatupang, saat dihubungi, Rabu (25/3/2020).

Ia menilai, saat ini industri di Batam sedang dalam masa penyesuaian, dan mengatur ulang shift agar sistem tersebut bisa diterapkan.

“Kami juga menganjurkan jangan mengambil kebijakan yang buru-buru dan justru jadi kacau semua. Yang jelas saya akan melihat lagi ke lapangan apa yang sudah dilakukan industri,” ujar Oka.

Menurutnya, hambatan bahan baku, minimnya pemesanan dan ekspor, menjadi bagian dari permasalahan industri di Batam saat ini. Tapi baginya informasi yang mengabarkan rencana Batam lockdown lebih membuat susah pengusaha.

“Itu juga menjadi faktor yang membuat industri bingung. Kami sih pada dasarnya hal itu dilakukan bertahap saja. Kalau langsung di terapkan lockdown, ekonomi mati, kan yang diujung sana bisa kelaparan,” ucapnya.

Menurut Oka, keputusan shutdown merupakan keputusan yang bisa berakibat fatal bagi perekonomian disekitar kawasan industri. Hal ini lah yang membuatnya menentang keras penerapan shutdown karena tidak hanya berdampak bagi industri tapi lebih luas daripada itu.

Jasa transportasi dan kuliner yang bergantung pada aktivitas industri akan lebih terdampak. Keputusan baru dinilai bisa dilakukan ketika status epidemi di Batam semakin meningkat.

“Jadi dilakukan bertahap saja mana yang aman kita amankan. Kecuali kalau status epidemi nya sudah semakin mengganas, ga usah disuruh kita juga akan langsung berhenti. Kami juga melihat kalau dua atau tiga orang saja terserang di kawasan, kami sudah berfikir untuk menyelamatkan mereka semua,” pungkasnya.

Editor: PARNA
Sumber: batamnews