Atletico Madrid sukses mengalahkan Liverpool pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019/20, Rabu (19/2/2020) dini hari WIB. Gol kemenangan Los Colchoneros dibuat oleh Saul Niguez di menit keempat.

Dengan kekalahan ini, Liverpool kudu menang dengan skor minimal 2-0 di leg kedua supaya lolos ke fase selanjutnya. Pertemuan kedua bakal digelar di Anfield, Rabu (11/3).

Liverpool tampil dengan skuat terbaiknya dalam lawatan kali ini. Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Salah mengisi garda terdepan. Kemudian Jordan Henderson, Fabinho, serta Georginio Wijnaldum di area sentral.

Untuk pos bek sentral, Juergen Klopp kembali memilih Joe Gomez sebagai tandem Virgil van Dijk.

Situasi berbeda dialami Atletico Madrid. Diego Simeone telah kehilangan Kieran Trippier dan Hector Herrera lantaran cedera. Alhasil, Sime Vrsaljko ditaruh di pos full-back kanan.

Sementara Thomas Lemar dipercaya mengisi sektor sayap kiri, melengkapi Saul Niguez, Thomas Partey, dan Koke. Di garda terdepan, Simeone menyerahkannya kepada Alvaro Morata dan Angel Correa.

Baru empat menit laga berjalan, Atletico sudah membuka keunggulan. Adalah Saul yang jadi algojonya usai memanfaatkan kemelut pasca-sepak pojok. Ini sekaligus jadi gol pertama yang masuk ke gawang Liverpool sejak 380 menit ke belakang.

Tertinggal di menit awal terbukti membuat Liverpool kerepotan. Terlebih, Atletico bermain dengan garis pertahanan yang relatif rendah.

Sepasang full-back mereka, Vrsaljko dan Renan Lodi, diplot untuk bermain lebih dalam. Pun demikian dengan Koke dan Lemar. Itulah mengapa Liverpool kesulitan dalam melakukan serangan dari sisi sayap.

Hingga setengah jam laga berjalan, Salah dan Mane tercatat sudah tiga kali kehilangan penguasaan bola. Jadi cukup logis andai catatan shoot on target Liverpool nihil di babak pertama. Wong, kunci serangan mereka saja dibuat tak berkutik.

Oh, iya, Salah sebenarnya sempat mengoyak jala gawang Jan Oblak di menit 25. Akan tetapi, wasit menganulirnya karena Firmino lebih dulu berada dalam posisi offside.

Babak pertama berakhir 1-0 untuk keunggulan Atletico.

Klopp langsung melakukan subtitusi pemain di babak kedua. Divock Origi masuk menggantikan Mane.

Cukup logis mengingat Liverpool butuh pemain yang piawai dalam memenangi duel udara sebagai alternatif serangan. Selain itu, Mane juga riskan karena sudah mengantongi kartu kuning di babak pertama.

Menariknya, Simeone juga bereaksi, menukar Lemar dengan Marcos Llorente. Alasannya, ya, demi memperkuat area tengah timnya.

Agresivitas Liverpool mulai nampak memasuki menit 70. Sayap-sayap mereka perlahan mampu memasuki rongga pertahanan Atletico.

Upaya Liverpool nyaris saja berbuah hasil di menit 72. Sayang, sepakan Henderson masih melenceng ke sisi kiri gawang Oblak.

Kokohnya pertahanan Atletico memaksa Klopp memutar otak lebih kencang. Dia menarik keluar Salah dan memasukkan Alex Oxlade-Chamberlain. Henderson juga ditukar dengan James Milner.

Namun, situasinya tak berubah. Kepakan sayap Liverpool masih bisa dengan mudah diredam dengan mudah oleh Stefan Savic cs. Justru Liverpool beberapa kali mendapatkan ancaman melalui serangan balik Atletico.

Terlebih setelah Diego Costa masuk menggantikan Morata. Secara, pemain berdarah Brasil itu piawai menjadi reflektor bola di lini depan.

Well, Liverpool tak mampu mencetak gol balasan hingga wasit meniup peluit panjang. Atletico pun keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 1-0.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan