JAKARTA – Bagi sebagian orang, secangkir kopi adalah ritual wajib tiap pagi. Namun jika bicara kopi Geisha Panama, tampaknya Anda harus berpikir dua kali sebelum menjadikannya ritual wajib. Sebab kebiasaan ini lumayan menguras kantong.

Pasalnya kopi yang pertama kali ditanam di Gesha, Ethiopia ini dibanderol dengan harga Rp14,4 juta per 450 gram. Bisa dibayangkan, jika memakai rasio 12 gram, secangkir nilainya bisa lebih dari Rp350.000. Tak heran pada 2019 kopi Geisha Panama diklaim berpredikat sebagai kopi termahal di dunia.

Salah satu kedai kopi di Tangerang sempat menjajal menjual Geisha Panama. Secangkirnya dihargai Rp100.000. Tapi kini, kedai kopi tersebut sudah tutup.

Geisha merupakan varietas kopi. Sebagaimana typica, bourbon atau juga caturra. Dan kopi Geisha ini sebenarnya juga tak hanya tumbuh di Panama. Menurut Willford Lamastus, dari Elida Estate–penghasil Geisha–varietas kopi ini juga bisa ditemukan di Costa Rica, Colombia, Brasil juga Hawaii.

Akan tetapi, mengapa Geisha Panama harganya selangit?

Biji kopi Geisha Panama selalu memperoleh nilai tinggi dari Speciality Coffee Association (SCA). Organisasi inilah yang menetapkan standar dan penilaian terhadap kopi-kopi dari berbagai belahan dunia.

Melansir dari Home Grounds, SCA menggunakan skala penilaian hingga 100 poin. Geisha Panama selalu memperoleh poin di atas 90. Hal ini pun diakui oleh Bo Thiara, pemilik kedai kopi kenamaan di San Francisco.

“Seperti wine, skala hingga 100, kopi ini mendapat peringkat terbaik,” ujar dia seperti dikutip dari Home Grounds.

Kemudian, soal lokasi penanaman kopi. Secara letak geografis, Panama seolah jadi hak istimewa buat petani kopi. Daratannya sempit sehingga memungkinkan kedekatan dua laut yakni Pasifik dan Karibia ditambah benturan angin dari arah berlawanan.

Selain itu, komposisi tanahnya pun berupa tanah vulkanis dengan iklim Chiquiri. Jenis iklim di mana kondisi arus dingin yang turun dari utara dan arus panas dari selatan. Pelbagai faktor tersebut menyokong tumbuh kembang perkebunan kopi.

Meski dianugerahi lahan pertanian yang menakjubkan, bukan berarti perawatan kopi bakal mudah. Geisha bukan kopi ‘gampangan’. Varietas kopi ini termasuk yang sulit tumbuh dan perlu pemeliharaan yang rumit. Ketinggian lahan tanam harus lebih dari 1.600 meter di atas permukaan laut, perlu fotosintesis yang efisien dan, waktu yang tepat untuk panen.

Biji berkualitas tinggi dari tanah penuh berkah tersebut mampu menghasilkan kopi dengan citarasa unik. Citarasanya bisa menyerupai bunga (flowery) atau buah (fruity) bergantung lokasi penanaman.

Sekalipun butuh pemeliharaan yang tinggi, Geisha belum tentu pula menghasilkan banyak biji ketika dipanen. Proses yang pelik ini membuat stok kopi Geisha terbatas, sedangkan permintaan dari pelbagai negara selalu datang.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia